Negosiasi adalah : definisi, cara, manfaat, dan tahapan

negosiasi adalah

Negosiasi adalah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih pihak yang memiliki kepentingan berbeda-beda, dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Baca Juga : Wanprestasi adalah : Faktor, Unsur, Dampak, dan Contoh

Setiap orang pastinya pernah melakukan proses negosiasi atau tawar menawar untuk mencapai tujuan. Biasanya proses negosiasi terjadi karena satu pihak merasa kurang puas atau merasa kurang diuntungkan.

Mengenai penjelasan selengkapnya terkait negosiasi, yuk simak ulasannya berikut!

Definisi Negosiasi

Terdapat beberapa pendapat terkait definisi dari negosiasi, apa saja itu?

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Negosiasi adalah proses tawar menawar yang dilakukan dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama.
  • Robbins (2003): Negosiasi adalah sebuah proses yang di dalamnya terdapat dua pihak atau lebih. Pihak-pihak tersebut saling bertukar barang dan jasa serta berupaya untuk menyepakati tingkat kerjasama masing-masing pihak.
  • Patrick Forsyth: Negosiasi adalah proses identifikasi, penyusunan, dan pemufakatan. Hal-hal tersebut melibatkan banyak kondisi dan syarat.

Ciri-Ciri Negosiasi

1.   Dilakukan oleh dua atau lebih pihak

Dalam negosiasi, kedua belah pihak akan saling berbicara dan mendiskusikan isu-isu yang relevan dengan tujuan mereka.

Untuk beberapa kasus, negosiasi juga bisa melibatkan lebih dari dua pihak, tergantung pada kompleksitas masalah atau isu yang sedang dibahas.

Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam negosiasi untuk membuka diri dan berkomunikasi dengan jujur dan terbuka agar dapat mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

2.   Tujuan mencapai kesepakatan

Tujuan utama dari negosiasi bukanlah untuk memenangkan atau mengalahkan pihak lain, melainkan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Oleh karena itu, negosiasi memerlukan sikap terbuka dan saling menghargai antara kedua belah pihak, serta kemauan untuk bekerja sama dan mencapai hasil yang adil dan memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.

3.   Proses tawar-menawar

Selanjutnya adalah proses tawar menawar, di mana kedua belah pihak saling memberikan tawaran dan mengajukan kontra-tawaran. Artinya, dalam proses negosiasi, kedua belah pihak tidak langsung mencapai kesepakatan, melainkan melakukan proses tawar-menawar terlebih dahulu.

Proses tawar-menawar dalam negosiasi seringkali melibatkan perdebatan, argumentasi, dan saling meyakinkan antara kedua belah pihak.

4.   Mengandalkan komunikasi yang efektif

Negosiasi memerlukan kesepakatan yang dihasilkan melalui diskusi, bukan melalui keputusan sepihak. Artinya, dalam negosiasi, kesepakatan yang dicapai haruslah berasal dari diskusi dan perundingan yang dilakukan bersama-sama, bukan diputuskan secara sepihak.

Selain itu, kesepakatan yang dihasilkan melalui diskusi dan perundingan bersama cenderung lebih kokoh dan bertahan dalam jangka panjang, karena didasarkan pada kesepakatan bersama dan saling pengertian.

5.   Melibatkan pengambilan keputusan

Negosiasi memerlukan kemampuan untuk menciptakan solusi kreatif dan inovatif untuk mengatasi perbedaan pendapat atau kepentingan yang ada.

Dalam mencari solusi kreatif dan inovatif, kedua belah pihak perlu membuka diri terhadap ide-ide baru dan berpikir secara fleksibel untuk menemukan cara terbaik dalam mencapai tujuan bersama.

Hal ini juga memerlukan kemampuan untuk mengelola perbedaan pendapat atau konflik dengan baik, sehingga kedua belah pihak dapat berkolaborasi dengan efektif dalam menciptakan solusi yang saling menguntungkan.

6.   Fleksibel

Fleksibilitas dalam negosiasi merujuk pada kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan mengeksplorasi berbagai opsi untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan.

Pihak yang tidak fleksibel dapat menyulitkan proses negosiasi, karena mereka cenderung mempertahankan posisi tanpa memberikan ruang bagi opsi lain.

Dalam negosiasi, fleksibilitas dapat meliputi beberapa hal seperti:

  • Membuka diri terhadap opsi lain
  • Menyesuaikan diri dengan perubahan
  • Menghindari bersikap dogmatis
  • Mempertimbangkan berbagai faktor

Dengan adanya fleksibilitas, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi dapat lebih mudah menemukan solusi.

7.   Fokus pada solusi

Fokus pada solusi berarti dalam proses negosiasi yang sedang berlangsung tersebut, pihak-pihak yang terlibat harus memusatkan perhatian dan mencari solusi dari masalah yang sedang dibahas, bukan hanya memperjuangkan kepentingan masing-masing.

Anda harus bisa mengatasi perbedaan pendapat dan menemukan kesamaan pandangan untuk mencapai kesepakatan.

Fokus pada solusi juga memerlukan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara objektif dan tanpa memihak kubu mana pun.

Jenis Negosiasi

  1. Negosiasi Distributif (Distributive Negotiation)
  2. Negosiasi Integratif (Integrative Negotiation)
  3. Negosiasi Kontrak (Contractual Negotiation)
  4. Negosiasi Kolektif (Collective Negotiation)
  5. Negosiasi Antarbudaya (Cross-Cultural Negotiation)

Manfaat Negosiasi

1.   Mencapai Kesepakatan

Mencapai kesepakatan dalam negosiasi membutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif dan terbuka, mendengarkan dan memahami perspektif dan kepentingan pihak lain, serta mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

2.   Mengurangi Konflik

Ketika dua pihak memiliki kepentingan yang berbeda atau bahkan bertentangan, konflik dapat terjadi. Dengan adanya negosiasi diharapkan bisa mengurangi konflik dengan cara mengidentifikasi perbedaan antara pihak-pihak yang terlibat dan mencari jalan keluar yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

3.   Meningkatkan Hubungan

Adanya proses komunikasi yang terbuka antara kedua belah pihak akan memunculkan perasaan saling memahami kebutuhan satu sama lain sehingga hal tersebut bisa meningkatkan hubungan antara kedua belah pihak.

4.   Meningkatkan Kemampuan

Sebelum proses negosiasi berlangsung, pihak-pihak yang terlibat akan menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang kompleks.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pihak-pihak tersebut harus menggunakan berbagai keterampilan dan strategi yang efektif.

Kemampuan bernegosiasi yang baik sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan (bisnis, sosial, maupun politik).

5.   Meningkatkan Keuntungan

Negosiasi bisa membantu pihak-pihak untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan secara finansial atau non-finansial, sehingga meningkatkan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat.

Contohnya, dalam negosiasi antara dua perusahaan yang akan melakukan kerja sama, kedua pihak akan membicarakan berbagai aspek yang berkaitan dengan kerja sama tersebut, seperti halnya jangka waktu kerja sama, pembagian hasil, dan tanggung jawab masing-masing pihak. Ketika proses negosiasi ini berlangsung, kedua belah pihak akan mencoba mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

6.   Menghemat Waktu dan Biaya

Proses negosiasi dapat menghemat waktu dan biaya karena kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan tanpa harus melalui proses pengadilan atau penyelesaian sengketa yang lebih panjang dan mahal.

Tahapan Negosiasi

Tahapan negosiasi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:

1.   Persiapan

Tahap awal dalam proses negosiasi adalah persiapan. Di tahap ini, pihak-pihak yang akan melakukan negosiasi akan mempersiapkan segala hal yang diperlukan, termasuk persiapan mental dan fisik, pengumpulan informasi, penentuan tujuan dan strategi negosiasi.

2.   Pembukaan

Tahap kedua adalah pembukaan, para pihak biasanya memperkenalkan diri, membahas topik yang akan dibahas dalam negosiasi, dan mengungkapkan harapan dan kepentingan mereka terkait hasil dari negosiasi.

3.   Tawar-menawar

Tahap ketiga adalah tawar menawar, pada tahap ini, setiap pihak mengeksplorasi kepentingan dan prioritas masing-masing untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan mencari titik tengah atau solusi yang saling menguntungkan.

4.   Penyelesaian

Tahap keempat adalah penyelesaian. Penyelesaian dalam tahap negosiasi bisa berupa kesepakatan tertulis atau verbal antara para pihak. Kesepakatan ini biasanya mencakup detail mengenai topik yang dibahas, termasuk peraturan, tanggung jawab, waktu pelaksanaan, biaya, dan persyaratan lainnya yang telah dibicarakan.

5.   Penutup

Pada tahap ini, para pihak mengevaluasi hasil kesepakatan, menandatangani perjanjian atau kontrak, dan berkomitmen untuk melaksanakan kesepakatan tersebut.

Selain menandai akhir dari proses negosiasi, penutup juga merupakan kesempatan bagi para pihak untuk merayakan kesepakatan yang telah dicapai dan memperkuat hubungan yang terjalin selama proses negosiasi.

Penutup juga merupakan waktu yang tepat bagi para pihak untuk berterima kasih satu sama lain atas usaha dan kerjasama yang telah ditunjukkan selama negosiasi.

Itulah beberapa informasi penting yang bisa kami bagikan kali ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan serta wawasan Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.