Fraud adalah : Pengertian, Faktor dan Cara Melaporkan

fraud adalah

Fraud adalah suatu tindakan menyimpang yang merugikan banyak pihak secara sengaja demi mendapatkan keuntungan pribadi. Untuk lebih jelasnya mari simak ulasannya berikut ini.

Pengertian Fraud

Fraud adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mendapatkan keuntungan secara tidak sah dengan merugikan pihak lain.

Baca Juga: Phising Instagram, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Fraud dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan lingkup, termasuk di bidang keuangan, perbankan, asuransi, perpajakan, perdagangan, dan lain-lain.

Contoh dari tindakan fraud antara lain:

  1. Penjualan produk palsu atau tidak ada.
  2. Pemalsuan dokumen atau data, termasuk identitas palsu atau dokumen palsu.
  3. Penggelapan uang atau aset perusahaan.
  4. Manipulasi atau pemalsuan laporan keuangan atau akuntansi.
  5. Pencurian atau penggelapan identitas.
  6. Penggunaan atau penyalahgunaan kartu kredit atau data kartu kredit.
  7. Penipuan asuransi.

Faktor Pendorong Terjadinya Fraud

Beberapa faktor pendorong tindakan fraud antara lain:

  1. Tekanan keuangan atau tekanan dari pihak lain, seperti hutang yang menumpuk atau biaya hidup yang mahal, dapat memicu seseorang untuk melakukan fraud untuk memenuhi kebutuhan finansial.
  2. Adanya kesempatan untuk melakukan fraud, seperti kurangnya pengawasan atau kontrol, dapat memudahkan pelaku fraud untuk melancarkan aksinya.
  3. Pelaku fraud dapat merasionalisasikan tindakannya dengan alasan-alasan seperti kebutuhan atau bahkan merasa bahwa tindakan tersebut tidak salah atau dapat dibenarkan.
  4. Tekanan dari atasan atau kolega untuk mencapai target atau hasil tertentu dapat mendorong seseorang untuk melakukan fraud untuk mencapai target tersebut.
  5. Sikap dan nilai-nilai yang tidak etis atau tidak benar, seperti ketidakjujuran, keserakahan, atau tidak peduli terhadap kepentingan orang lain, dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan fraud.

Jenis-Jenis Fraud

Fraud Akuntansi

Fraud akuntansi (atau sering disebut dengan financial statement fraud) adalah tindakan penipuan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam lingkungan keuangan suatu perusahaan dengan tujuan memanipulasi laporan keuangan dan menyembunyikan informasi yang sebenarnya dari pemegang saham, kreditor, dan regulator.

Contoh dari fraud akuntansi antara lain melaporkan pendapatan yang tidak ada, menggelembungkan nilai aset, merendahkan nilai kewajiban, menghilangkan biaya atau beban yang seharusnya dilaporkan, atau melakukan tindakan manipulasi lainnya untuk meningkatkan laba perusahaan atau menghindari kerugian.

Fraud Kartu Kredit

Tindakan penipuan dengan menggunakan informasi kartu kredit yang dimiliki oleh orang lain tanpa izin atau persetujuan dari pemilik kartu kredit tersebut. Fraud kartu kredit bisa dilakukan secara online maupun offline, dan sering kali melibatkan pencurian atau penggunaan kartu kredit yang hilang atau dicuri.

Contoh dari fraud kartu kredit antara lain adalah:

  1. Skimming: mencuri informasi kartu kredit dengan menggunakan alat elektronik yang dibawa ke tempat-tempat umum seperti ATM, toko, atau restoran.
  2. Phishing: memperoleh informasi kartu kredit dari pemiliknya melalui teknik rekayasa sosial, seperti mengirim email palsu atau situs web palsu yang mengaku sebagai lembaga keuangan atau perusahaan terpercaya.
  3. Carding: membeli barang dengan menggunakan informasi kartu kredit yang dicuri secara online.
  4. Chargeback fraud: memperoleh barang atau layanan dengan menggunakan kartu kredit, lalu mengajukan klaim palsu untuk mendapatkan pengembalian dana.

Fraud kartu kredit dapat merugikan pemilik kartu kredit, penerbit kartu kredit, dan pedagang. Oleh karena itu, perusahaan kartu kredit dan lembaga keuangan terkait memiliki protokol keamanan yang ketat untuk mencegah dan mendeteksi fraud kartu kredit.

Fraud Asuransi

Tindakan penipuan memanipulasi atau membuat klaim palsu pada polis asuransi, termasuk klaim atas kecelakaan palsu, klaim atas kerusakan atau kehilangan properti, klaim atas cedera yang tidak ada, atau klaim palsu asuransi kesehatan.

Fraud Pajak

Tindakan penipuan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk menghindari atau mengurangi kewajiban pajak yang seharusnya dibayar. Bentuk-bentuk dari Fraud pajak antara lain, memalsukan laporan pajak, menghindari pelaporan pendapatan, atau mengklaim kredit pajak yang tidak sah.

Contoh dari fraud pajak antara lain:

  1. Memalsukan laporan pajak atau mengubah angka pada laporan pajak yang sebenarnya untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar.
  2. Menghindari pelaporan pendapatan atau aset yang dimiliki untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar.
  3. Mengklaim kredit pajak yang tidak berlaku atau mengklaim pengurangan pajak yang tidak sesuai dengan peraturan pajak.
  4. Menyembunyikan transaksi atau aset yang seharusnya dilaporkan pada laporan pajak untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar.

Dampak dari Fraud

Fraud adalah tindakan penipuan yang dilakukan dengan sengaja dan merugikan pihak lain. Tidak hanya itu saja dampaknya pun tak main-main karena mencakup:

Kerugian Finansial

Kerugian secara finansial adalah dampak langsung dari fraud yang paling umum terjadi. Ini dapat terjadi ketika seorang penipu melakukan transaksi atau tindakan yang tidak benar, sehingga merugikan korban secara finansial.

Hilangnya Reputasi

Dalam kasus di mana penipuan terjadi pada perusahaan atau lembaga, dampak yang signifikan dapat terjadi pada reputasi mereka sehingga mengakibatkan hilangnya kepercayaan publik, yang dapat berdampak negatif pada keberlanjutan bisnis mereka.

Dampak Psikologis

Dampak psikologis yang dialami korban akibat fraud meliputi kecemasan berlebihan, depresi, dan stres yang berkepanjangan. Kondisi tersebut secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan fisik korban.

Penurunan Kinerja

Fraud dapat mempengaruhi kinerja perusahaan atau lembaga karena adanya gangguan operasional. Akibatnya terjadi penurunan produktivitas dan kinerja keseluruhan organisasi.

Masalah Hukum

Tindak penipuan atau fraud juga bisa menyebabkan masalah hukum yang serius bagi pelaku. Mereka dapat dijatuhi hukuman pidana dan dikenakan denda, serta harus membayar ganti rugi pada korban. Dalam beberapa kasus, pelaku mendapat hukuman penjara sesuai undang-undang yang berlaku.

Dampak Ekonomi

Tidak hanya merugikan perusahaan saja, fraud juga bisa sangat merugikan suatu daerah maupun negara. Dampaknya bisa mencakup penurunan kepercayaan investor, penurunan kinerja perusahaan, dan kerugian ekonomi secara keseluruhan.

Cara Mencegah Fraud

Mencegah fraud dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  1. Pertahankan etika dan integritas dalam bisnis. Hal ini harus dimulai dari para pemimpin perusahaan hingga staf paling bawah, agar semua pegawai memahami bahwa bisnis dijalankan dengan integritas dan transparansi.
  2. Lakukan pemeriksaan latar belakang (background check) pada calon karyawan dan mitra bisnis, serta pastikan Anda telah memeriksa referensi mereka.
  3. Buat aturan yang jelas dan ketat mengenai kebijakan keuangan dan pengelolaan bisnis, serta pastikan bahwa semua pegawai memahami dan mematuhi aturan tersebut.
  4. Ciptakan sistem pengawasan dan pengendalian yang ketat, seperti sistem kontrol internal, audit internal, dan penggunaan teknologi yang tepat guna.
  5. Lakukan pemeriksaan keuangan perusahaan secara ketat dan berkala, termasuk pengawasan terhadap laporan keuangan dan arus kas. Hal ini penting untuk mencegah kecurangan yang terjadi di dalam perusahaan.
  6. Pastikan ada mekanisme pelaporan yang mudah diakses oleh karyawan, pelanggan, dan pihak luar lainnya. Hal ini membantu mengidentifikasi dan menangani kecurangan secara cepat dan efektif.
  7. Lakukan pelatihan dan pendidikan terhadap karyawan dan staf tentang pentingnya mencegah fraud, serta tindakan apa yang harus dilakukan jika menemukan indikasi fraud atau kecurangan.

Cara Melaporkan Tindakan Fraud di Perusahaan

Berikut adalah cara melaporkan tindakan fraud di perusahaan:

  1. Laporkan kepada atasan langsung: Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah melaporkan tindakan fraud kepada atasan langsung, seperti manager atau supervisor. Sampaikan secara jelas dan detail mengenai tindakan fraud yang terjadi dan sertakan bukti-bukti yang mendukung.
  2. Hubungi departemen keamanan atau audit internal: Jika atasan langsung tidak merespons atau terlibat dalam tindakan fraud tersebut, segera hubungi departemen keamanan atau audit internal. Departemen ini akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menemukan penyebab dan cara mengatasi fraud tersebut.
  3. Laporkan kepada tim hukum: Jika tindakan fraud melibatkan aspek hukum atau kejahatan, segera laporkan kepada tim hukum perusahaan atau pihak kepolisian.
  4. Gunakan jalur pelaporan yang disediakan perusahaan: Banyak perusahaan menyediakan jalur pelaporan yang dapat digunakan oleh karyawan untuk melaporkan tindakan fraud. Pastikan untuk membaca kebijakan perusahaan dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
  5. Jangan takut untuk melaporkan: Penting untuk diingat bahwa melaporkan tindakan fraud bukanlah tindakan salah atau berbahaya. Sebaliknya, hal ini akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan menghentikan tindakan fraud yang dapat merugikan perusahaan dan karyawan.

Jika Anda menemukan indikasi kecurangan baik di perusahaan atau lingkungan sekitar segeralah laporkan kepada pihak terkait atau pihak berwajib!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.