Studi Kelayakan Bisnis adalah : Pengertian, Tahap, Hingga Etika

studi kelayakan bisnis adalah

Studi kelayakan bisnis adalah proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan untuk menilai apakah bisnis yang akan dimulai layak dan berpotensi menghasilkan keuntungan atau justru sebaliknya.

Baca Juga : Peluang usaha adalah : Definisi, Ciri, Tujuan dan Faktor

Dalam artikel ini, kita akan membahas panduan lengkap tentang bagaimana melakukan studi kelayakan bisnis hingga etika dalam menjalankan studi kelayakan bisnis.

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Sebenarnya terdapat banyak pengertian mengenai studi kelayakan bisnis, namun secara umum yang dimaksud studi kelayakan bisnis adalah kegiatan mendalami, mempelajari, dan menganalisis kelayakan suatu bisnis untuk dijalankan bertujuan mendapatkan laba maksimal.

Ada salah satu tokoh bernama Richard L. Nolan menjelaskan bahwa, menurutnya studi kelayakan bisnis adalah proses untuk mengevaluasi kemungkinan keberhasilan bisnis yang direncanakan dan untuk menentukan apakah investasi dalam bisnis tersebut layak dilakukan atau tidak.

Adakah pendapat lainnya? Tentu ada!

Menurut H. A. Sundara, studi kelayakan bisnis adalah analisis terhadap segi ekonomi, teknis, sosial, hukum, dan manajemen suatu rencana bisnis untuk menentukan keunggulan dan kelemahan dari rencana tersebut.

Tahap Studi Kelayakan Bisnis

Untuk memahami lebih lanjut tentang studi kelayakan bisnis, mari kita lihat beberapa tahapan berikut:

  1. Tahap pertama adalah analisis pasar, bertujuan untuk memahami market yang dituju, termasuk tren, pesaing, dan pelanggan potensial. Pemilik bisnis dapat melakukan riset pasar, mengumpulkan data dan informasi tentang industri yang dituju, serta memperoleh pemahaman mendalam tentang potensi pasar dan peluang bisnis yang tersedia.
  2. Tahap kedua adalah analisis teknis, merujuk pada penilaian terhadap teknologi, infrastruktur, dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Analisis ini bertujuan untuk memastikan rencana bisnis dapat dilaksanakan dengan baik dan efisien.
  3. Tahap ketiga adalah analisis keuangan, pada tahap ini pemilik bisnis harus menentukan biaya awal yang dibutuhkan, menghitung pendapatan dan pengeluaran, dan menentukan apakah bisnis tersebut dapat menghasilkan keuntungan untuk mengembalikan modal awal atau tidak.
  4. Tahap keempat adalah analisis operasional, pemilik bisnis harus mampu memilih karyawan yang berkompeten untuk posisi-posisi tertentu sebab karyawan termasuk aset penting dalam bisnis, selain itu Anda juga harus tahu apa saja kebutuhan yang dapat menunjang operasional bisnis.
  5. Tahap terakhir adalah analisis legal, pemilik bisnis harus mengetahui segala peraturan dan persyaratan yang berlaku, seperti izin usaha dan pembayaran

Anda harus paham bahwa hasil dari studi kelayakan bisnis dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan untuk pengembangan bisnis lebih lanjut.

Jika ternyata hasil studi menunjukkan bahwa bisnis tersebut tidak layak untuk dijalankan, maka Anda dapat mempertimbangkan alternatif bisnis atau mengubah rencana bisnis.

Namun, jika hasilnya menunjukkan bahwa bisnis tersebut layak dijalankan, maka Anda dapat menggunakan hasil studi tersebut untuk mengembangkan rencana bisnis yang lebih detail dan realistis.

Manfaat 

Berikut adalah beberapa manfaat dari adanya studi kelayakan bisnis:

  1. Membantu memperkirakan keuntungan dari bisnis serta memastikan bahwa bisnis tersebut layak dilaksanakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan bisnis, seperti pasar, pesaing, biaya, dan ketersediaan sumber daya. Dengan demikian, studi kelayakan bisnis membantu mengurangi risiko kegagalan.
  2. Membantu mengidentifikasi masalah dan risiko yang dapat mempengaruhi keberhasilan bisnis.
  3. Membantu memperoleh informasi yang lebih akurat tentang pasar, pesaing, biaya, dan sumber daya.
  4. Membantu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk membuat keputusan mengenai penamaman modal. Informasi yang disediakan meliputi, proyeksi keuntungan dan pengembalian modal.
  5. Membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan modal. Dengan adanya studi kelayakan bisnis ini secara langsung membantu Anda dan pihak-pihak terlibat dalam menentukan investasi yang tepat dan memastikan ketersediaan sumber daya dapat digunakan secara efisien.
  6. Membantu meminimalkan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis.

Dengan demikian, studi kelayakan bisnis sangat penting untuk memastikan keberhasilan bisnis dan mengurangi risiko kegagalan bisnis. Selain itu, studi kelayakan bisnis juga membantu membuat rencana bisnis yang lebih terperinci dan sistematis.

Ketika dilakukan secara tepat, studi kelayakan bisnis juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi bisnis.

Tips Jitu Ala Pebisnis Dalam Mengambil Keputusan

Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu Anda selaku pemilik bisnis dalam mengambil keputusan yang tepat:

  1. Tetap fokus dengan tujuan awal yaitu menganalisa pasar. Jangan memikirkan hal-hal atau ide yang diluar konteks bisnis Anda.
  2. Pastikan data dan informasi yang Anda kumpulkan sangat akurat dan terpercaya. Ini akan membantu Anda dalam membuat keputusan sehingga mengurangi atau meminimalisir kegagalan.
  3. Pastikan Anda melakukan analisis keuangan dengan cermat dan realistis.
  4. Pastikan Anda memahami pesaing atau kompetitor, milikilah strategi yang tepat dan sehat untuk bersaing dengan mereka.
  5. Anda harus memahami peraturan dan persyaratan yang berlaku agar terhindar dari masalah hukum di kemudian hari.

Pihak yang Terlibat Dalam Studi Kelayakan Bisnis

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam studi kelayakan bisnis, yaitu:

  1. Pemilik bisnis atau calon pengusaha, mereka biasanya memulai studi kelayakan bisnis untuk mengevaluasi ide bisnis dan membuat rencana bisnis yang lebih realistis.
  2. Para ahli yang berkaitan dengan studi kelayakan bisnis, seperti analis pasar, ahli keuangan, ahli teknis, dan ahli hukum. Mereka bertanggung jawab untuk melakukan analisis dan evaluasi terhadap berbagai aspek bisnis, seperti pasar, keuangan, teknis, operasional, dan legal.
  3. Investor atau pemberi pinjaman, pihak pemberi modal atau dana untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Mereka perlu mengevaluasi studi kelayakan bisnis untuk menentukan apakah bisnis layak dan menguntungkan, serta mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi atau pemberian pinjaman.
  4. Karyawan atau tenaga kerja, yang merupakan aset penting dalam bisnis dengan adanya studi kelayakan bisnis tersebut dapat membantu Anda ketika menentukan aspek tenaga kerja yang dibutuhkan, seperti kualifikasi, jumlah tenaga kerja yang diperlukan, dan biaya tenaga kerja.

Semua pihak yang terlibat dalam studi kelayakan bisnis harus bekerja sama dan saling berkomunikasi untuk memastikan bahwa hasil studi kelayakan bisnis akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Etika Melakukan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa etika yang harus diperhatikan, antara lain :

  1. Kredibilitas: Menjamin keakuratan dan kejujuran informasi yang digunakan dalam studi kelayakan bisnis.
  2. Kerahasiaan: Menjaga kerahasiaan informasi bisnis dan mencegah informasi bisnis tersebut bocor ke pihak yang tidak berwenang.
  3. Objektivitas: Menjaga netralitas dan tidak memihak pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
  4. Profesionalisme: Menjaga integritas dan moralitas dalam melakukan studi kelayakan bisnis.
  5. Pertanggungjawaban: Bertanggung jawab atas hasil dan rekomendasi yang dihasilkan dari studi kelayakan bisnis.
  6. Keterbukaan: Memperlihatkan sumber data yang digunakan dan memperlihatkan bagaimana cara melakukan penghitungan.
  7. Keberlanjutan: Menjaga kelayakan usaha dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.

Setelah studi kelayakan bisnis selesai, pemilik bisnis dapat menggunakan hasil studi kelayakan bisnis sebagai landasan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Semoga artikel ini bermanfaat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.