Tips Atur Uang THR. Bulan Ramadhan sudah tiba, kira-kira apa yang paling kalian nantikan? Apakah buka bersama dengan keluarga, saudara, atau teman sekolah? Pastinya selain moment yang disebutkan tadi ada hal paling ditunggu-tunggu, yaitu tunjangan hari raya.
Agar tunjangan hari raya lebih bermanfaat dan tidak cepat habis, sudah tahu bagaimana tips atur uang THR nanti? Atau anda telah membuat wishlist kira-kira akan digunakan buat apa nanti uang tersebut?
Biasanya setelah mendapatkan uang THR, para karyawan telah mempersiapkan sebagian penghasilan untuk dibagikan kepada keponakan-keponakan di kampung.
Turunnya uang tunjangan hari raya sangat ditunggu-tunggu karena besarnya sama seperti upah 1 bulan (mencakup gaji pokok + tunjangan tetap).
Cukup besar kan?
Kelola dengan bijak agar tidak defisit dan masih ada sisa setelah hari raya siapa tahu bisa untuk menambah tabungan.
Tips Atur Uang THR
Tunjangan hari raya keagamaan (THR) merupakan hak setiap pekerja yang wajib dibayarkan oleh pengusaha menjelang hari raya berupa uang tunai.
Mengenai siapa saja yang berhak mendapatkannya balik kembali kepada kebijakan setiap perusahaan. Pemberian hak tersebut dilakukan sebelum H-7 menjelang lebaran.
Biasanya pekerja yang sudah bekerja dalam kurun waktu 1 tahun atau telah bekerja minimal 1 bulan secara terus menerus tetapi kurang dari 12 bulan (perhitungan masa kerja/12 x 1 bulan gaji).
Perusahaan tidak mau memberikan tunjangan hari raya? Pengusaha, perusahaan, lembaga atau yayasan yang melanggar peraturan mengenai pembayaran THR akan terancam hukuman pidana kurungan ataupun denda.
Terlambat membayar THR?
Perusahaan dikenakan denda sebesar 5% dari total THR yang wajib dibayarkan sejak berakhirnya batas waktu kewajiban perusahaan membayar. KEMNAKER juga membuka posko pengaduan terkait tunjangan hari raya.
Jika pekerja mempunyai hutang kepada perusahaan, perusahaan berhak memotong dari uang THR dengan catatan pemotongan tidak boleh lebih dari 50% agar mereka tetap bisa memanfaatkan uangnya untuk hari raya.
Pengelolaan Uang THR
Agar tidak menyesal belakangnya karena uang tunjangan langsung habis begitu saja tanpa sisa. Cobalah buat list pengeluaran selama 1 bulan.
Hindari Menggabungkan Pendapatan dengan Uang Tunjangan
Pergunakan gaji bulanan untuk dana tabungan, pisahkan dengan tepat minimal 15 – 20%. Ini sebagai langkah antisipasi untuk menghindari godaan menggunakan uang tersebut membeli barang konsumtif.
Dana untuk Hari Raya
Membeli baju, sepatu, tas, smartphone semua serba baru apakah itu merupakan sebuah keharusan dalam menyambut hari raya idul fitri? Atau hanya demi gengsi terlihat mampu saja dihadapan orang?
Bukankah lebih baik pengalokasian dana THR untuk uang zakat, makanan menjelang lebaran dan menyambut tamu.
Bila dirasa pakaian lama sudah terlalu usang untuk digunakan, tidak masalah membeli baju baru. Kami sarankan agar membeli baju baru jauh sebelum lebaran atau pertengahan puasa.
Sebab seluruh toko atau mall bisa menjual baju dengan harga fantastis karena permintaan konsumen semakin meningkat dibandingkan hari biasa.
Membayar Hutang
Hal tak kalah penting lainnya adalah melunasi kewajiban atau hutang baik itu kepada kerabat atau dilembaga keuangan.
Agar kita merasa tenang bila sewaktu-waktu membutuhkan dana dan bisa diberikan kepercayaan kembali oleh pihak lembaga keuangan atau orang terdekat.
Kalaupun anda merasa sungkan meminjam kepada orang terdekat, ajukan saja pinjaman agunan kepada kami.
Bila anda tidak mempunyai hutang sebaiknya uang THR dijadikan sebagai dana cadangan atau emergency fund.
Sehingga kalau ada kebutuhan harian yang tidak tercukupi dan belum waktunya gajian bisa pergunakan dana tersebut, meskipun dana cadangan tak banyak setidaknya bisa sedikit meringankan.
Dana Investasi
THR = Gaji Ketigabelas = Bonus, pergunakan dana untuk tabungan masa depan atau kita sebut investasi. cukup 5- 10% dari THR. Perputaran uang itu bisa lebih memberikan manfaat dalam jangka waktu panjang.
Sebelumnya perhatikan instrumen investasi anda, pelajari terlebih dahulu agar bisa menghasilkan profit.
Berbagi Dengan yang Membutuhkan
Tips atur uang THR poin terakhir adalah berbagi dengan orang tidak mampu melalui zakat agar segala harta benda menjadi “bersih”. Menyantuni anak yatim atau orang terlantar yang membutuhkan bisa menyehatkan secara mental.
Ternyata ada juga loh perusahaan yang sudah membagikan THR di awal atau pertengahan bulan, apakah anda salah satunya?
Merasa senang atau sedih?
Beberapa orang yang memang sedang butuh dana cepat pasti merasa terbantu, namun bagi mereka yang sangat konsumtif?
Puasa baru baru berjalan 1 minggu tapi THR sudah terpakai banyak untuk beli barang mahal atau kebutuhan yang tidak terlalu penting.
Berbeda lagi jika pekerja sudah menikah dan mempunyai tanggung jawab anak, uangnya pasti digunakan untuk membeli peralatan sekolah.
Harga tiket untuk pulang ke kampung menggunakan kereta atau transportasi lainnya telah habis terjual atau booked.
Tapi dana sudah tidak ada lagi? Pasti anda merasa bingung dan pusing memikirkan jalan keluarnya. Karena pulang kampung sudah menjadi tradisi bertemu orang tua tercinta dan sanak saudara lainnya serta bernostalgia.
Daripada risau, ajukan saja gadai BPKB Mobil, Motor atau sertifikat rumah (sesuaikan kebutuhan awal), manfaatkan BPKB untuk memperoleh uang tunai.
Pengajuan pinjaman menggunakan agunan menjadi selalu menjadi jalan keluar disaat seperti ini.
Kebutuhan dibulan puasa juga meningkat, harga bahan-bahan mahal permintaan terus naik.
Asal Mula Tunjangan Hari Raya
Setelah kita membahas mengenai tips atur uang THR, sekarang mari kita ulas asal muasal tunjangan hari raya.
Pada masa Perdana Menteri Soekirman Wirjosandjojo pertama kali muncul istilah THR. Beliau merupakan politikus partai Masyumi, meningkatkan kesejahteraan apatur negara merupakan program Kabinet Soekirman kala itu.
Soekirman memutuskan untuk memberikan tunjangan kepada para pamong pradja sekarang lebih kita kenal dengan PNS setiap menjelang hari raya.
Selepas Kabinet Soekirman, tak ada referensi yang menjelaskan soal kebijakan THR. Namun ternyata hal itu terus dilakukan. Bisa kita rasakan sampai saat ini.
Resiko Tidak Bisa Mengelola Uang THR
Berikut adalah beberapa resiko jika tidak bisa mengatur uang THR :
- Tidak Akan Pernah Mempunyai Tabungan
- Tetap Miskin Karena Tidak Bisa Mengatur Finansial
- Boros
Penyebab Sulit Mengelola Dana
Mari kita simak apa saja penyebabnya, agar anda bisa lebih bijak lagi :
Selalu Membeli Smartphone Keluaran Baru
Hampir setiap tahun bahkan bulan segala merk handphone mengeluarkan tipe terbaru dengan spesifikasi yang tidak terlalu jauh berbeda. Harga smartphone terbaru mungkin saja bisa menghabiskan THR anda dalam 1 hari itu saja. Sehingga kebutuhan lain tidak terpenuhi.
Kalau smartphone sebelumnya belum mengalami kerusakan alangkah baiknya pergunakan dulu baru nanti membeli yang baru.
Namun tidak semua orang bisa menahan diri untuk menolak membelinya. Demi tren dan sebutan “mampu” membuat mereka enggan memperdulikannya.
Mentraktir Teman
Terlalu royal terkadang tidak membuat kantong anda sehat, memang niatnya baik mumpung ada rezeki. Tapi perlu diingat prioritaskan diri sendiri terlebih dahulu.
Buka Puasa Bersama diluar Rumah
Momen berkumpul bersama sahabat lama menjadi ajang silaturahmi, tapi tahukah jika budget yang harus dikeluarkan pasti lebih besar dibandingkan membuat acara dirumah?
Belanja Secara Berlebihan
Diskon bertebaran dimana-mana mulai dari 50% sampai 95% membuat semua orang memanfaatkan kesempatan ini untuk berbelanja banyak sehingga belanjaan diluar list pun ikut terbeli.
Semoga artikel tips atur uang THR kali ini bisa membantu selain itu kita tahu betapa pentingnya belajar keuangan dalam kehidupan sehari-hari.