Resiko Tarik Tunai Kartu Kredit. Memiliki kartu kredit tentu saja memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam berbagai hal. Bahkan tidak jarang, pemilik kartu kredit seringkali melakukan tarik tunai kartu kredit. Namun jangan salah, ada berbagai resiko tarik tunai kartu kredit yang patut anda hindari!
Penggunaan kartu kredit saat ini memang telah menjamur, sebab penggunanya hanya perlu menggesek dan membayar belanjaan dengan mudah tanpa membawa uang tunai. Menariknya lagi, limit kartu kredit yang ditawarkan cukup beragam, jadi dapat anda gunakan untuk berbagai keperluan sesuai kebutuhan.
Namun, tidak sedikit orang lebih suka memakai kartu kredit melalui tarik tunai. Namun anda harus mempertimbangkan resiko tarik tunai kartu kredit terlebih dahulu.
Tarik Tunai Pada Kartu Kredit
Bagi anda yang masih belum mengetahui fasilitas tarik tunai kartu kredit, ini adalah fitur yang disuguhkan oleh penerbit kartu, sehingga memungkinkan penggunanya dapat mengambil dana tunai langsung lewat mesin ATM.
Namun jangan salah, uang yang anda tarik justru bukan uang anda melainkan uang pinjaman bank. Dengan demikian, total uang yang anda tarik nantinya akan diakumulasikan ke dalam total tagihan credit card milik anda.
Sama halnya saat tarik tunai menggunakan kartu debit (ATM), prosedur untuk tarik tunai credit card juga sangat mudah. Namun perlu anda tekankan lagi, bahwa penarikan tunai bukan dari tabungan atau simpanan pribadi, melainkan pinjaman yang berasal dari bank.
Baca Juga : Gadai BPKB Motor Tahun Lama Cair Hitungan Menit
Jadi, anda akan dibebankan biaya yang harus dibayar agar dapat menikmati fasilitas tersebut. Di samping dari gerai ATM, transaksi tarik tunai juga dapat dilakukan lewat mesin EDC, biasanya dapat anda peroleh layanannya lewat merchant yang bekerjasama dengan bank penerbit kartu kredit anda.
Sebenarnya sesekali dalam nominal yang sedikit tidak masalah, akan tetapi jika terlalu sering bahkan cenderung menjadi kebiasaan justru bisa membahayakan finansial anda nantinya. Jadi, pastikan proses tarik tunai kartu kredit ini hanya dilakukan saat kondisi darurat.
Apa Saja Resiko Tarik Tunai Kartu Kredit?
Sebagai antisipasi agar anda tidak merasa dirugikan ke depannya, kenali resiko tarik tunai kartu kredit di bawah ini :
-
Resiko Kredit Macet
Jika anda sering melakukan tarik tunai kartu kredit, bisa beresiko membuat kredit macet. Walaupun memudahkan, namun anda harus tahu bahwa ketika anda sering melakukan transaksi ini, tentu dapat mengganggu status dari kredit anda, bahkan bukan tidak mungkin menyebabkan kredit macet.
Silahkan bayangkan, ketika anda menggesek uang tunai melalui kartu kredit bahkan tanpa limit, sedangkan anda tidak mempunyai dana untuk melakukan pembayaran sesegera mungkin. Apa yang akan terjadi? Sudah jelas, kredit anda akan macet!
Bahkan buruknya lagi, apabila tagihan dari tarik tunai credit card hanya dapat dibayarkan dengan jumlah minimal. Maka dana yang sudah anda gunakan di awal, tentu saja menjadi terus berbunga. Imbasnya, anda akan terlilit hutang bahkan tanpa akhir. Hal ini, tentu sangat mengerikan!
-
Besarnya Biaya Administrasi
Salah satu resiko tarik tunai kartu kredit yang mungkin tanpa anda sadari adalah besarnya biaya administrasi. Walaupun kebijakan tersebut umumnya tidak dijelaskan, tapi pada kenyataannya tiap bank yang menerbitkan credit card menetapkan biaya secara khusus kepada nasabah yang melakukan penarikan tunai lewat kartu kredit.
Rata-rata beban biaya administrasi yang ditetapkan yaitu 4% dari total uang yang anda tarik. Bahkan bisa sampai Rp. 50 ribu, biasanya tergantung nominalnya. Dapat dibayangkan, apabila dalam 1 hari saja anda menarik uang tunai lewat kartu kredit secara terus menerus, maka biaya administrasinya menjadi lumayan besar.
-
Riskan Pencucian Uang
Pencucian uang, menjadi salah satu resiko yang patut diwaspadai saat anda sering melakukan transaksi tarik tunai kartu kredit. Resikonya sama seperti phishing, tarik tunai kartu kredit juga bisa menimbulkan resiko pencucian uang ketika menggesek credit card di mesin EDC.
Sebab data yang terdapat dalam kartu kredit dapat dimanfaatkan pihak yang tak bertanggung jawab, dengan menyalurkan dana dari hasil penggelapan dana kepada anda.
Misalnya, saat uang hasil dari penggelapan ditransfer ke rekening lain, anda akan sulit melacak pelaku, sebab hal ini dilakukan supaya pelaku tidak dapat terlacak.
Apabila hal ini terjadi, tentu saja tidak ada satupun pihak yang dapat menanggung kerugian tersebut selain diri anda sendiri.
Selain itu, kasus tersebut bahkan bisa membuat anda berurusan dengan polisi, mereka menuduh anda dengan tuduhan yang bahkan kamu sendiri tidak tahu menahu.
-
Penyalahgunaan Data
Mengingat bukan dana yang berasal dari tabungan, resiko tarik tunai kartu kredit lainnya juga memungkinkan data pribadi anda terancam. Sebab, pihak Bank Indonesia telah menghimbau para pengguna kartu kredit, agar menghindari transaksi penarikan tunai credit card.
Apalagi jika transaksi dilakukan lewat mesin EDC. Sebab transaksi lewat mesin EDC sebenarnya bisa dikatakan rawan untuk disalahgunakan pihak merchant. Terlebih apabila merchant yang dikunjungi tidak meyakinkan.
Selain itu, anda harus tahu bahwa penyalahgunaan terhadap data tersebut dapat berpotensi mengakibatkan kerugian. Oknum biasanya melakukan pishing untuk mengincar data dari pengguna, baik berupa nomor PIN atau 4 digit nomor yang ada di bagian belakang kartu.
Tips Lainnya Terkait Penarikan Tunai Kartu Kredit
-
Limit Kredit Semakin Besar, Tagihan dan Bunga Semakin Tinggi
Bunga tagihan biasanya dikalikan dengan jumlah limit kredit yang anda ambil. Dengan kata lain, apabila limit kredit yang diambil semakin besar, otomatis tagihannya pun semakin membengkak.
Terlebih apabila pembayaran yang wajib dilakukan jauh dari kemampuan finansial anda. Maka dari itu, sebaiknya jangan salah langkah saat melakukan transaksi tarik tunai credit card ini.
Biasanya, banyak orang kehilangan barang-barang atau aset berharganya hanya demi melakukan pembayaran tagihan pada kartu kredit. Bahkan banyak pula yang sampai bangkrut hingga dikejar-kejar oleh debt collector.
-
Wajib Dilunasi Tepat Waktu
Agar menghindari resiko debt collector mengejar-ngejar anda, pastikan untuk segera melunasi tagihan kartu kredit tepat waktu melalui sistem pembayaran full payment. Sebab jika anda memakai pembayaran minimum payment, ada resiko lagi yang harus siap dihadapi.
Selain itu, catat waktu pembayaran. Pada beberapa orang, walaupun telah melakukan pencatatan, terkadang tetap ada hal-hal tertentu yang membuat orang lupa sehingga pembayaran tagihan menjadi macet.
-
Hanya Saat Keperluan Mendesak
Walaupun kartu kredit mempunyai layanan peminjaman uang dengan perkiraan pembayaran yang terukur, tapi disarankan agar hanya memakai transaksi tarik tunai jika kondisi sudah benar-benar mendesak. Lain halnya dengan transaksi tarik tunai lewat tabungan di ATM, biasanya kartu kredit akan memberikan uang nyata namun sebenarnya uang tersebut bukan milik anda.
Untuk menghindari resiko tarik tunai kartu kredit di atas, alangkah baiknya untuk lebih bijak lagi dengan tidak membiasakan transaksi ini, apabila bukan digunakan untuk keperluan mendesak atau penting. Justru sebaliknya, maksimalkan investasi dan tabungan daripada anda harus melakukan tarik tunai melalui kartu kredit.