Konsumtif adalah perilaku yang cukup membahayakan apabila dibiarkan secara terus menerus, mengapa? Karena disadari atau tidak Anda sering membelanjakan uang tanpa adanya pertimbangan matang sehingga barang yang sudah dibeli tersebut ujung-ujungnya tidak terpakai.
Baca Juga : Jomo Adalah : Definisi, Ciri, Manfaat, Dan Tips
Selain itu konsumtif juga merupakan bentuk konsumerisme terhadap kemewahan sehingga merugikan finansial seseorang.
Supaya Anda lebih memahami lagi tentang apa itu konsumtif, mari simak artikel berikut bersama-sama!
Konsumtif Adalah
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan konsumtif adalah bersifat konsumsi yang artinya Anda hanya sebagai pengguna dan tidak menghasilkan sendiri.
Sedangkan menurut Erich Formn seorang tokoh psikologi sosial asal Jerman mengemukakan bahwa konsumtif yaitu ketika seseorang mempunyai barang yang didasarkan atas pertimbangan status sosial.
Selain penjelasan di atas terdapat definisi lain mengenai konsumtif menurut para ahli, antara lain:
- Lubis (Sumartono, 2002) konsumtif merupakan perilaku yang tidak berdasarkan pada pertimbangan rasional, melainkan keinginan yang sudah mencapai taraf irasional.
- Peter and Paul (2014) mengemukakan bahwa konsumtif merupakan sebuah interaksi dinamis antara pengaruh dan kondisi perilaku dengan kejadian di sekitar lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran dalam kehidupannya sehari-hari.
- Ancok dalam Nuansa Psikologi Pembangunan (1995), konsumtif merupakan perilaku individu yang tidak dapat menaham keinginannya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan tanpa melihat fungsi utama dari barang tersebut.
- Setiaji dalam konsumerisme (1995), konsumtif adalah kecendrungan seseorang berperilaku berlebihan dalam membeli sesuatu yang tidak terencana sama sekali dan akibatnya mereka membelanjakan uang dengan membabi buta.
Karakteristik Konsumtif
Waspadalah jika beberapa karakteristik di bawah ini ada di dalam diri Anda, seperti:
· Gengsi tinggi
Selalu ingin terlihat mampu dihadapan orang lain terutama dari segi finansial sehingga Anda bersikap konsumtif dalam memenuhi kebutuhan hidup sekalipun belum tentu Anda membutuhkan barang tersebut.
· FOMO
FOMO atau Fear of Missing Out merupakan perasaan takut akibat tidak mengikuti sebuah tren kekinian yang sedang ramai diperbincangkan.
Supaya perasaan cemas dan khawatir tersebut hilang, Anda secara sadar mengeluarkan uang dalam jumlah besar hanya karena tidak ingin ketinggalan tren.
· Suka kemewahan
Membeli barang mewah bukanlah suatu kesalahan menurut orang-orang konsumtif. Sebenarnya sah-sah saja kalau Anda memang tertarik membeli barang mewah asalkan sudah disesuaikan dengan kemampuan, karena jika Anda terlalu memaksaakan diri nanti yang ada hanya akan menyebabkan permasalahan finansial.
· Haus validasi dari orang lain
Suka mendapatkan pujian dari orang lain karena Anda dinilai mampu secara finansial membuat Anda haus akan validasi ketika mampu membeli atau memuaskan hasrat konsumtif yang mungkin orang lain tidak mampu melakukannya.
Dampak Gaya Hidup Konsumtif
Konsumtif memang perilaku yang kurang baik apabila sering dilakukan tanpa perhitungan matang. Namun, seperti pedang bermata dua tentu perilaku konsumtif ini juga memiliki dampak positif.
Maka dari itu berikut adalah macam-macam dampak positif dan negatif dari perilaku konsumtif yang harus Anda ketahui.
Dampak Positif
- Mendorong pertumbuhan ekonomi
- Meningkatkan kreativitas dan inovasi
- Konsumen diberikan banyak pilihan
- Mendorong banyaknya wirausaha
Dampak Negatif
- Memunculkan masalah finansial
- Memicu rasa cemas dan stres berlebihan
- Menimbulkan kesenjangan sosial
Contoh Gaya Hidup Konsumtif
· Rutin membeli barang secara online
Membeli barang secara online karena sedang ada diskon besar-besaran bukan karena butuh tapi karena sayang kalau melewatkannya.
· Menghabiskan gaji untuk self reward
Setiap menerima gaji bulanan Anda langsung menggunakannya untuk membeli barang incaran atau pergi ke tempat makan mahal, maksud hati ingin self reward demi menyenangkan diri sendiri eh malah ujung-ujungnya Anda tersiksa sebelum akhir bulan.
· Sering mengonsumsi kopi di kafe
Mengonsumsi kopi sudah menjadi bagian dari hidup Anda, setiap menjelang jam makan siang tidak lupa membeli kopi supaya terhindar dari rasa kantuk.
Coba bayangkan dalam sehari Anda mengonsumsi kopi sebanyak 2x dengan nominal sebesar Rp. 50.000 kalau kita kalikan sebanyak 5 hari kerja maka pengeluaran Anda sudah sebesar Rp. 250.000!
Wow itu baru kopi belum termasuk biaya transportasi, biaya makan, dan kebutuhan lainnya.
Tips Menghindari Gaya Hidup Konsumtif
1. Catat seluruh pemasukan dan pengeluaran
Mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap bulan untuk mempermudah Anda melakukan pengecekan keuangan.
Selain itu Anda juga wajib melakukan budgeting demi memastikan anggaran pengeluaran dan pemasukan telah tertata rapi.
Masih belum paham bagaimana caranya budgeting? Silakan simak tips singkat di bawah ini.
- Menentukan tujuan keuangan
- Menghitung keseluruhan pemasukan dan pengeluaran
- Buat daftar keinginan dan kebutuhan
- Menentukan batasan anggaran
2. Berhenti mengikuti tren
Semakin berkembangnya teknologi dan internet membuat perkembangan tren sekarang bagaikan makanan sehari-hari alias kebutuhan pokok.
Sehingga jalan terbaik untuk menghindari sikap konsumtif adalah dengan berhenti mengikuti tren, karena tren tidak pernah ada habisnya akan selalu muncul setiap saat. Fokuslah terhadap apa yang bisa Anda kendalikan seperti persepsi dan tingkah laku.
Anda masih ingat kan apa saja dampak negatif dari sikap konsumtif?
3. Berhenti melakukan perbandingan
Stop! Membandingkan diri sendiri dengan orang lain, karena tiap orang memiliki tujuan hidup dan rezeki yang berbeda-beda.
Ada baiknya kalau Anda menjauhi circle yang terlalu FOMO terhadap hal apapun serta kurangi penggunaan media sosial yang terlalu berlebihan seperti konten flexing harta yang membuat Anda seringkali membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Beri batasan waktu sewajarnya, matikan notifikasi yang kurang penting atau kalau perlu Anda uninstall media sosial.
Cobalah untuk merenung, melakukan aktivitas positif, dan mengenali diri sendiri lebih dalam lagi.
4. Berpikir jangka panjang
Mungkin sekarang Anda masih bersikap santai karena belum terlalu merasakan dampak negatif dari sikap konsumtif.
Akan tetapi setelah Anda menyadari bahwa sudah banyak barang yang menumpuk dikamar yang sampai sekarang belum digunakan atau baru digunakan sekali, membuat Anda menyesalinya dan diharapkan setelah timbul rasa penyesalan tersebut Anda bisa lebih bijak dalam menggunakan uang.
5. Ketahui mana kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan merupakan semua bentuk barang dan jasa yang diperlukan demi memudahkan segala aktivitas sehari-hari.
Menurut Rochamawan kebutuhan manusia itu banyak serta beragam bahkan akan terus bertambah seiring dengan perkembangan waktu.
Tidak terpenuhinya kebutuhan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia dan apabila semua kebutuhan sudah terpenuhi maka akan timbul keinginan-keinginan.
Sedangkan yang dimaksud keinginan adalah segala hal yang ingin sekali dimiliki akan tetapi jika Anda gagal memilikinya maka tidak akan berpengaruh besar pada kelangsungan hidup dikarenakan keinginan sifatnya sangat subjektif.
Tips singkat membedakan keinginan dan kebutuhan antara lain:
- Perhatikan urgensi kebutuhan
- Jangan sampai FOMO
- Utamakan kebutuhan pokok
Bagaimana? Apakah sampai sini Anda sudah paham mengenai seluk beluk konsumtif? Hal yang harus Anda ingat utamakan kebutuhan pokok barulah penuhi keinginan semampunya saja jangan terlalu memaksakan diri, oke!
Jika Anda saat ini sedang terdesak butuh dana untuk memeuhi kebutuhan darurat silakan hubungi Customer Service JGB dengan cara berikut.