Arti write off dalam leasing atau lembaga pembiayaan adalah sebuah mekanisme untuk menurunkan rasio kredit yang bermasalah. Biasanya sistem ini dilakukan oleh lembaga perbankan, leasing hingga penyelenggara P2P (Peer to Peer) Lending.
Sisa nilai pokok utang atau investasi utang dari mitra bisnis yang belum dilakukan pembayaran tidak diterima pendana sesudah dilakukan write off mitra bisnis itu sendiri.
Write off adalah langkah yang dapat diambil untuk memfokuskan transparansi informasi, karenanya pihak pemberi dana mempunyai informasi lengkap untuk pengambilan keputusan pemberian dana ke depannya.
Arti Write Off dalam Leasing
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa write off sebuah mekanisme menurunkan rasio kredit yang bermasalah. Biasanya mekanisme tersebut akan dilakukan saat kondisi terdesak, walau Anda sudah tidak membayar hutang selama 180 hari asalkan Anda masih bisa diajak berunding makan bank akan menahan untuk tidak melakukan write off.
Cara lainnya itu adalah dengan menurunkan suku bunga dan pokok pinjaman hingga nasabah dapat membayar pinjaman sampai lunas. Jika cara tersebut juga gagal maka write off akan diterapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
Penyebab Mitra Usaha Gagal Melakukan Pembayaran
Selain pentingnya arti write off dalam leasing, anda juga harus mengetahui apa saja penyebab mitra usaha gagal melakukan pembayaran.
Proses pendanaan dengan sistem peer to peer lending memiliki tingkat resiko tersendiri. Kegagalan dalam melakukan pembayaran adalah resiko yang timbul akibat masalah yang telah dihadapi mitra usaha atau peminjam.
Maka dari itu, pemberi dana harus memahami sekaligus melakukan pengaturan terhadap resiko tersebut. Berikut ini ada 3 faktor penyebab mitra usaha mengalami gagal bayar, diantaranya :
-
Kesulitan Finansial
Peminjam mengalami kesulitan untuk membayar pinjaman sebab penghasilannya tidak tetap. Ini adalah faktor utama yang sering dialami oleh para peminjam sebagai akibat dari kurangnya perhitungan saat hendak mengajukan pinjaman.
-
Faktor Internal
Faktor internal adalah kehilangan kekompakan pada kelompok saat ada masalah pembayaran terjadi di salah satu maupun beberapa usaha sehingga mengakibatkan PAR (Portofolio at Risk). Penyebab ini biasanya berlaku bagi peminjam corporate atau bisnis.
Baca Juga : Gadai BPKB Motor Plat Daerah di Jakarta
Di samping itu, faktor penyebab lainnya bisa disebabkan oleh kematian, keluarga sakit hingga perceraian, sehingga mengakibatkan sumber penghasilan utama hilang. Kondisi lainnya adalah peminjam lebih mengutamakan memenuhi kebutuhan utama atau pokok di rumah.
-
Usaha Menurun
Usaha menurun akibat buruknya cara penanganan saat terjadi persoalan pada bisnis yang dimiliki oleh peminjam atau karena bisnis yang tergantung musim. Karenanya bisa mengakibatkan ketidakstabilan penghasilan dari hasil usaha tersebut.
Skenario dari Write Off
Entri biasanya tergantung dari skenari individo. Adapun 3 skenario penghapusan paling umum yaitu piutang belum terbayarkan, pinjaman bank belum dibayar serta kerugian pada persediaan.
-
Pinjaman Bank
Bank atau lembaga keuangan lainnya seperti leasing memakai akun Write Off saat kehabisan seluruh metode penagihan terhadap hutang. Arti write off dalam leasing terutama untuk penghapusan tersebut biasanya dipantau dengan ketat pada jenis lain yang berasal dari rekening bersifat non tunai untuk mengelola ekspektasi terjadinya kerugian akibat hutang yang belum terbayarkan.
Cadangan kerugian pada pinjaman tersebut berguna untuk dijadikan sebagai perkiraan hutang yang masih belum dibayar, dalam hal ini penghapusan merupakan indikator terakhir.
-
Piutang Usaha
Mungkin perusahaan harus menghapus sesudah menentukan jika pembayaran yang sudah memasuki jatuh tempo tagihan tidak dihapus. Selain itu, faktur masih tetap belum dilakukan pembayaran.
Pada neraca, piutang usaha biasanya berbentuk debit pada akun piutang tertentu yang masih belum diselesaikan.
-
Inventaris
Ada banyak faktor kenapa perusahaan harus menghapus sebagian persediaannya. Dalam hal ini, persediaan bisa hilang, terkontaminasi, dicuri atau bahkan ketinggalan zaman.
Di dalam neraca, biasanya penghapusan persediaan mengikutsertakan kredit ke dalam debit biaya dan persediaan guna nilai persediaan tertentu yang tidak bisa dipakai.
Pengertian Write Off Pada Akuntansi
Selain arti write off dalam leasing, pada akuntansi write off artinya penghapusan. Biasanya penghapusan ini terjadi saat nilai sebuah aset dikeluarkan pada pembukuan. Hal tersebut terjadi saat aset tidak bisa diubah ke dalam uang tunai, tidak berguna kembali bagi bisnis atau tidak mempunyai nilai pasar.
Usaha bisa menghapus aset melalui transfer sebagian maupun keseluruhan jumlah yang telah tercatat pada akun pengeluaran.
Biasanya penghapusan buku dapat dilakukan sekaligus, bahkan tidak meliputi beberapa periode keuangan/akuntansi. Sebab penghapusan merupakan peristiwa yang terjadi satu kali, serta harus ditangani segera.
Sementara solusi yang bisa dilakukan ialah dengan mengkredit akun kontra hingga proses penghapusan ditetapkan pada kategori tertentu. Semua fungsi dari akun kontra yaitu sebagai penyeimbang saldo untuk akun lain.
Sederhananya, write off adalah saat menurunnnya nilai aset, serta bukan saat menghilangnya. Contohnya pelanggan melakukan penolakan pembayaran pada kontraktor dalam pekerjaan renovasi. Sesudah terjadinya negosiasi, akhirnya ia menyetujui melakukan pembayaran 5% dari total tagihan.
Pihak kontraktor akan melakukan pembagian tagihan, menghapus setengah dari sisanya dan mengalokasikan setengah pada aset yang terdapat dalam pembukuan. Penghapusan dapat membantu meminimalisir pendapatan kena pajak, namun apabila pemiliknya memakai penghapusan secara terus menerus, bahkan menggunakan pengurangan, bisa jadi hal tersebut penipuan.
Alasan Aset Dihapus
Aset biasanya dihapuskan sebab tidak berharga lagi bagi sebuah bisnis. Di bawah ini ada beberapa contoh penghapusan dibutuhkan bagi bisnis kecil serta bagaimana cara menanganinya dalam pembukuan :
-
Inventori Tidak Dipakai
Bisa jadi inventaris tidak bisa dijual atau usah usang akibat kesalahan pembuatan. Biasanya harga pokok persediaan bisa ditambahkan sebagai harga pokok penjualan. Selain itu, bisa juga nilainya bisa dikompensasikan memakai cadangan persediaan yang usang.
-
Aset Tetap yang Tidak Dipakai
Aset tetap merupakan barang berharga untuk perusahaan yang tak pernah habis dalam jangka waktu 1 tahun serta ditujukan untuk pemakaian jangka panjang.
Mungkin sebuah perusahaan membeli perabotan untuk kantor, tapi karyawan dan pemlik perusahaan pindah lagi ke kantor pusat. Sementara nilai perabotan kantor sudah terdepresiasai karena keausan, sehingga nilai yang sudah disusutkan diperhitungkan, serta nilai baru akan dibebankan pada akun kerugian.
-
DP atau Uang Muka Pembayaran Tidak Dikembalikan
Seorang pegawai baru diberi DP atau uang muka sebagai gaji mereka untuk bantuan yang berasal dari pemilik. Namun karyawan tersebut berhenti tiba-tiba sebelum memperoleh gaji serta menolak melakukan pembayaran atas sisa uang muka. Kemudian saldo tersebut dipindahkan pada akun biaya kompensasi.
Pencatatan Write Off Pada Akutansi
Penghapusan biasanya dilakukan dengan cara menggeser saldo pada akun aset menuju akun pengeluaran. Akan tetapi, proses pastinya bisa bervariasi, umumnya terganung dari aset apa saja yang ikut terlibat. Misalnya:
- Jika usaha anda tidak digunakan lagi sebagai aset tetap, maka harus dikompensasikan ke dalam seluruh akumulasi penyusutan dengan sisa jumlah yang ditetapkan pada akun kerugian.
- Apabila anda melakukan pembayaran dimuka pada karyawan, namun mereka resign dari perusahaan sebelum pemilik atau anda sendiri bisa mengambil DP (uang muka) tersebut, maka harus dibebankan ke dalam biaya kompensasi.
- Namun jika ternyata tidak memungkinkan melakukan penagihan piutang, harus dikompensasikan pada akun kontra.
Itulah apa arti write off dalam leasing dan akuntansi sebagai penghapusan terhadap pajak. Setiap perusahaan wajib menghapus aset untuk menghadapi bagaimana dampaknya terhadap penghasilan di masa depan, mengingat aset tidak bisa lagi memperoleh sumber penghasilan bagi perusahaan.